Radio online :

Kamis, 09 Oktober 2008

Bambu Tampil Menawan

Membuat Bambu Tampil Lebih Menawan

________________________________________
Dengan sentuhan teknologi laminating, produk dari bahan baku bambu yang dianggap biasa menjadi sesuatu yang luar biasa.
Dikenalkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3H2) Balitbang Kehutanan Bogor pada Pameran Teknologi Balitbang Kehutanan 2007 di Balai Pemuda Surabaya, 7-9 November, kursi, meja, almari, dan pintu dengan bahan bambu bisa tampil menawan.
”Biasannya, jika membuat kursi atau meja dari bambu, masih nampak wujud asal bambu, melingkar sesuai postur bambu. Namun, dengan teknologi laminating bambu, kursi atau almari tidak akan nampak bentuk asli bambu, yang nampak adalah kesan menawan bambu,” ujar Kepala Bidang Pelayanan dan Evaluasi Penelitian Balitbang Kehutanan Bogor, Ir Suhariyanto MM ditemui di sela-sela pameran.
Suharyanto bersama rekannya di P3H2 Balitbang Kehutanan Bogor, ingin mengubah kesan bahwa produk dari bambu identik dengan kemiskinan. “Selama ini, ketika orang menggunakan bambu sebagai perlengkapan rumah, selalu identik dengan kemiskinan. Kami ingin mengubah citra itu, bahwa bambu bisa dijadikan barang eksklusif yang menawan, “ ujarnya.
Proses laminating bambu sangat sederhana, melalui beberapa tahap dimulai dari pemotongan bambu dengan alat potong khusus, pembuatan bilah bambu, pengawetan bilah, perekatan, pengempaan, lalu pemotongan menjadi ukuran yang diinginkan. Sebelumnya, bambu dibersihkan dari serat-seratnya dengan ampelas. Setelah diberi pengawet kayu, lalu dikeringkan.
Setelah kering bambu diberi lem kayu, lalu dipres atau dilaminating membentuk papan. Setelah terbentuk seperti papan dan kayu lebar, baru dibuat berbagai jenis produk. “Hasil produk ini kami beri nama Bambu Lamina, “ ujarnya.
Bambu lamina adalah suatu produk yang dibuat dari beberapa bilah bambu yang direkatkan dengan arah serat sejajar. Perekat dilakukan ke arah lebar (horizontal) dan ke arah tebal (vertikal). Hasil perekat itu dapat berupa papan atau blok tergantung dari ukuran tebal dan lebarnya.
Ide pembuatan bambu lamina berasal dari China. Orang China sudah bisa memanfaatkan bambu sebagai produk perabot rumah tangga yang menawan. Pihak P3H2 Balitbang Kehutanan Bogor mengirim beberapa duta untuk mengikuti pelatihan di China. Hasil pelatihan itulah yang kemudian diterapkan di Indonesia.
Suharyanto menjelaskan, di Indonesia terdapat 143 jenis bambu, 60 jenis tumbuh di Pulau Jawa, 16 jenis di luar Jawa, 26 jenis merupakan introduksi, dan 14 jenis hanya tumbuh di Kebun Raya Bogor serta Kebun Raya Cibodas. “Sisanya menyebar di seluruh Indonesia. Semua jenis bambu itu dapat dimanfaatkan untuk teknologi ini,” katanya.
Ditanya soal kelemahan perabot rumah dari bambu lamina, menurut Suharyanto hanya terletak ketika pengeringan bambu kurang, maka produk jadi akan mudah rusak. “Jika pengeringannya sesuai atau lebih lama, hasilnya sama dengan produk dari kayu,” katanya.
Kelebihannya, produk ini bisa mengurangi penggunaan kayu hutan alami. Di samping itu bambu memiliki corak indah dan alami, setara dengan kayu kelas kuat II, mudah dikerjakan, alat yang dibutuhkan sederhana, komponen lokal, serta biaya produksi per m2 dengan ketebalan 1,5cm hanya sebesar Rp 135.000. Keunggulan lain dibanding kayu jati, bambu mempunyai sifat kekerasan sisi yang lebih tinggi serta mempunyai kestabilan dimensi cukup tinggi.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
1.Segala jenis bambu
2.Alat pemotong kayu
3.Alat pres kayu
4.Alat pengering kayu
5.Perekat kayu
6.Ampelas
7.Bahan pengawet kayu. *(admin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar